IKLIM SEKOLAH



A.      Pengertian Iklim Sekolah
Suatu organisasi termasuk sekolah tidak terlepas dari lingkungan yang mengelilinginya, baik internal maupun eksternal, salah satunya adalah budaya organisasi. Budaya organisasi sebagai salah satu lingkungan organisasi sangat mempengaruhi terciptanya iklim atau suasana organisasi. Iklim atau suasana organisasi merupakan bagian dari kultur organisasi yang dipandang dan dipahami oleh anggota organisasi.
Litwin dan Stringer mendefinisikan tentang iklim organisasi sebagai suatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada motivasi dan perilaku karyawan. Davis dan Newstrom memandang iklim organisasi sebagai kepribadian sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi adalah serangakaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi yang lainnya yang mengarah pada persepsi dari masing-masing anggota dalam memandang organisasi.
Iklim sekolah (Organizational Climate) pertama kalinya dipakai oleh Kurt Lewin pada tahun 1930-an, yang menggunakan istilah iklim psikologi (psychological climate). Kemudian istilah iklim organisasi dipakai oleh R. Taguiri dan G. Litwin, yang mengemukakan sejumlah istilah untuk melukiskan perilaku dalam hubungan dengan latar atau tempat (setting) dimana perilaku muncul: lingkungan (environment), lingkungan pergaulan (milieu), budaya (culture), suasana (athmosphere),  situasi (situation), pola lapangan (field setting), pola perilaku (behavior setting) dan kondisi (conditions). (Wirawan, 2007:121).
Hoy, et al. (Milner dan Khoza, 2008:158) menyatakan iklim sekolah dipahami sebagai manifestasi dari kepribadian sekolah yang dapat dievaluasi dalam sebuah kontinum dari iklim sekolah terbuka ke iklim sekolah tertutup. Iklim sekolah adalah persepsi kolektif terhadap kualitas dan karakter dari kehidupan sekolah mencakup perilaku dari kepala sekolah, guru dan staf, serta dinamika sekolah.


B.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Sekolah
Anorogo dan Ninik mengemukakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi iklim organisasi:

1.    Disiplin Kerja
2.    Kepuasan Kerja
3.    Etos kerja
4.    Komunikasi
5.    Stress dan Konflik


Sementara Cherington menyatakan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi  iklim organisasi:

1.    Nilai manajemen
2.    Gaya Kepemimpinan
3.    Kondisi Ekonomi
4.    Struktur Organisasi
5.    Karakteristik anggota
6.    Besarnya organisasi
7.    Hubungan pegawai dan atasan


Iklim sekolah terbuka didasarkan pada rasa hormat, kepercayaan dan kejujuran, serta memberikan peluang kepada guru, manajemen sekolah dan peserta  didik untuk terlibat dan kooperatif dengan satu sama lain. kepala sekolah terbuka serta dapat menerima kritik dan saran, menghargai kompetensi profesional guru, memfasilitasi kebutuhan guru tanpa adanya pembatasan. selain itu perilaku guru mendukung interaksi terbuka dan profesional serta hubungan kelegial tinggi, saling mengenal antar pribadi, dan saling bekerja sama serta komitmen terhadap pekerjaannya. Sedangkan iklim tertutup merupakan kebalikan dari iklim terbuka.
Hoy dan Miskel menjelaskan bahwa sub variabel keterbukaan  perilaku kepala sekolah meliputi dimensi-dimensi supportive behavior atau perilaku yang bersifat mendukung, directive behavior atau perilaku yang bersifat mengarahkan dan restrictive behavior atau perilaku yang bersifat membatasi. Dari perilaku guru, Hoy dan Miskel menjabarkan collegial behavior atau perilaku pertemanan, intimate behavior atau perilaku keintiman, dan disangaged behavior atau perilaku lepas.
C.      Tipe-Tipe Iklim Sekolah
Berdasarkan dimensi-dimensi perilaku dari kepala sekolah dan guru, yaitu supportive behavior, directive behavior, collegial behavior, restrictive behavior, intimate behavior, dan disengaged behavior,  Hoy dan Miskel membentuk beberapa tipe iklim organisasi yaitu:

1.    Open (terbuka)
2.    Engaged (terkendali)
3.    Disengaged (lepas)
4.    Closed (tertutup)

Comments

Popular Posts